Panggilin – Jika belakangan ini Anda kerap kali merasa lelah dengan segala pekerjaan yang sedang dilakukan, bisa jadi karena Anda merupakan seseorang yang perfeksionis.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO), banyak anak muda di seluruh dunia yang menderita depresi serius atau bahkan gangguan kecemasan yang sebagian berasal dari penentuan standar yang berlebihan kepada diri mereka sendiri.
Baca Juga: Ingin Perkaya Kosa Kata Inggris? Ini 3 Rekomendasi Aplikasi Populernya!
Dimana kini, semakin banyak anak muda muda yang menentukan target irasional untuk diri mereka sendiri, baik itu cita-cita ataupun pencapaian target akademik dan profesional. Inilah yang sebenarnya disebut sebagai perfeksionis. Namun apa sebenarnya arti dari perfeksionis itu sendiri? Yuk Simak Penjelasannya!
Pengertian Perfeksionis
Perfeksionis adalah istilah dimana seseorang terobsesi untuk berpegang teguh pada standar yang sangat tinggi dan tidak mau menempatkan diri mereka pada kegagalan. Hal ini membuat mereka selalu berpikir segala hal yang mereka lakukan tidak pernah menjadi cukup baik.
Keadaan seperti ini membuat mereka menjadi terobsesi untuk memenangkan validasi atau pengakuan dari orang lain agar terlihat bahwa kinerja yang mereka kerjakan itu sempurna. Tentu hal yang terlalu berlebihan seperti ini tidak pernah menjadi hal yang baik.
Baca Juga: Mengenal Eisenhower Matrix, Kerangka untuk Bantu Mengelola Pekerjaanmu!
3 Alasan Perfeksionis Bukanlah Hal yang Baik
Beberapa orang seringkali keliru dengan percaya bahwa perfeksionisme adalah sebuah motivasi untuk bekerja lebih giat, tetapi bukan itu masalahnya. Hal ini karena menjadi perfeksionis dapat membuat Anda merasa tidak bahagia dengan hidup Anda karena tingginya standar yang ingin Anda capai.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa menjadi perfeksionis itu seringkali tidak bisa menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan. Di antaranya adalah:
Yuk Mulai Cari Pendapatan Tambahan dengan Freelance di Panggilin!
1. Menjadi Terlalu Lama dalam Menyelesaikan Pekerjaan
Teliti merupakan hal yang berbeda dengan menjadi perfeksionis. Pasalnya, menjadi orang yang terlalu memiliki standar yang tinggi tidak akan pernah puas dengan apa yang dikerjakannya, sehingga tugas yang kerap kali bisa diselesaikan dengan cepat menjadi lama untuk selesai.
Selain dapat berpotensi untuk menghambat kinerja tim, menjadi seseorang dengan standar yang terlalu tinggi juga akan membuatmu kehilangan kesempatan untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Hal ini karena kamu terlalu fokus untuk menyesaikan satu jenis tugas saja.
Baca Juga: Ingin Lebih Bebas? Ini 3 Cara Menjadi Freelancer yang Wajib Kamu Pahami!
2. Menjadi Mudah Merasa Stress dan Tidak Puas
Perfeksionis juga dapat membuat Anda menjadi mudah stress karena ada standar yang harus dipenuhi berdasarkan keinginan Anda.
Hal ini tentu akan membuat Anda terus-menerus merasa khawatir karena segala hal harus dibuat sesempurna mungkin. Jelas perasaan ini bukanlah hal yang baik jika dibiarkan terus menerus karena pola pikir ini akan membuat Anda tidak pernah merasa puas dari apapun yang Anda kerjakan.
Baca Juga: 5 Kelebihan Multitasking Bagi Seorang Freelancer
3. Tidak Ingin Mengambil Resiko
Alasan ketiga yang membuat kenapa menjadi perfeksionis bukanlah hal yang baik adalah Anda akan menjadi orang yang takut untuk mengambil resiko. Meskipun menginginkan sesuatu yang sempurna, perfeksionisme sebenarnya didorong oleh rasa takut yang kuat akan kegagalan.
Akibatnya, Anda sering mengadopsi pola pikir, Jika saya tidak bisa melakukannya dengan sempurna, maka saya bahkan tidak akan mencoba. Padahal ketakutan Anda akan kegagalan justru itulah yang akan membuat Anda semakin gagal.
Yuk Mulai Cari Pendapatan Tambahan dengan Freelance di Panggilin!